Header Ads

New Post

Metode Penentuan Harga Wajar

Kita telah mengetahui bahwa karena adanya transfer pricing , yaitu kebijakan perusahaan dalam menentukan harga transfer atas suatu transaksi , membuat harga yang terbentuk bukanlah harga yang seharusnya terjadi . Oleh sebab itu , transaksi haruslah berdasarkan prinsip Arm’s Length Principle , yaitu prinsip yang mengatur bahwa kondisi transaksi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa haruslah sebanding dengan kondisi transaksi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang independent . Dalam hal terjadi transfer pricing ini , maka  kita harus melakukan / menentuka nilai wajar dari transaksi yang terjadi . 

Dalam menentukan harga  Wajar , terdapat 5 Metode yang dapat kita gunakan . Demikian adalah 5 metode penentuan Harga wajar dalam transfer pricing :

  1. Comparable Uncontrolled Price ( berdasarkan tingkat harga )
  2. Resale Price ( berdasarkan tingkat laba kotor )
  3. Cost Plus ( berdasarlan tingkat laba kotor )
  4. Profit Split ( berdasarkan tingkat laba operasi )
  5. Transactional Net Margin ( berdasarkan tingkat laba operasi 

Comparable Uncontrolled Price ( CUP )

Comparable Uncontrolled Price ( CUP ) adalah metode penentuan harga wajar dengan membandingkan harga transaksi yang dilakukan oleh entitas yang memilki hubungan istimewa dengan transaksi pada entitas independent .


Transaksi PT.X ke PT.Y adalah transaksi pembanding ( independent ) sehingga harga wajar transaksi ini adalah 112k . 

Metode CUP ini cocok untuk barang / jasa yang karaktersitiknya identic dan juga untuk transaksi yang identic .

 

Resale Price ( RPM )

Berikut merupakan skema dari metode penjualan kembali atau Resale Price Method , metode ini mengurangkan laba kotor perusahaan independent dengan harga jual kembali .

PT.X dan PT.G merupakan perusahaan dengan transaksi independent yang dijadikan pembanding , sedangkan PT.A dan PT.B adalah perusahaan yang memiliki hubungan istimewa ( berafiliasi ) . 

Gross Profit Pembanding = 20%

 

Sales

75k

Gross Profit

(15k)

COGS

60k

Pembelian

50k

Koreksi

10k

 

Metode Resale Price Method ini cocok jika penjual kembali / reseller tidak menaikan harga atau melakukan perubahan harga yang signifikan .

 

Cost Plus Method 

Cost Plus Method adalah metode penentuan harga wajar dengan melakukan penjumlahan laba kotor wajar dengan harga pokok penjualan . 

Transaksi PT.X dan PT.Y merupakan transaksi antara pihak-pihak independent , Transaksi ini dijadikan data pembanding Dengan Gross profit pembandingnya adalah 20% .

COGS

100k

Gross Profit

20k

Jumlah

120k

Biaya Produksi

115k

Koreksi

5k

 

Cost Plus Method ini cocok digunakan untuk perusahaan jasa , penyerahan barang setengah jadi , atau untuk kontrak penjualan jangka Panjang .


Transactional Net Margin Method ( TNMM )

Metode TNMM ini adalah metode penetuan harga wajar dalam pricing yang dilakukan dengan membandingkan laba bersih antara transaksi pihak yang memilki hubungan istimewa dan transaksi independent .

HPP adalah sebesar 100.000 , Biaya Operasi 20.000 . Net Mark Up PT.A adalah sebesar 5% dan Net Mark Up perusahaan pembanding adalah 6% . 

  

 

Hubungan Istimewa

Independent/

Pembanding

Gross Profit

100k

100k

Biaya Operasi

20k

20k

TOTAL

120k

120k

Net Mark up

5%

6%

Laba

6k

7.2k

Koreksi = 125.000 + 1.200 = 126.200

 

Metode TNMM ini cocok digunakan dalam hal ada pihak yang memiliki tarnsaksi yang cukup kompleks , banyak dan saling berhubungan .

 

Profit Split Method

Profit Split Method adalah metode penentuan harga wajar dalam transfer pricing dengan melakukan pembagian laba antara perusahaan yang memiliki hubungan istimewa ( dilakukan pembobotan ) . Metode Profit Split Method ini dibagi menjadi dua yaitu :

  1.   Pembagian laba distribusi
  2.  Pembagian laba sisa

Semisal Laba Operasi perusahaan 20.000 , maka 

1.     Laba Operasi A = 20.000 x 64%

2.     Laba Operasi B = 20.000 x 36%

2 komentar: